Detail Cantuman
 
 
 
Kembali ke Daftar >
 
 
 
 
 
Judul
:
Anjing-Anjing Geladak 
Pemeran Utama
:
  1. Sandy Suwardi Hassan
  2. WD Mochtar
  3. Sjumandjaya
Sutradara
:
  1. Nico Pelamonia
 
Produser
:
[Tidak Dicantumkan] 
Keterangan publikasi
:
1972 
Deskripsi fisik
:
Warna - 133 mnt 
     
Sinopsis
:
Mungkin bisa dikatakan sebagai film Nico Pelamonia terbaik, juga film kriminal terbaik. Memang ada warna "Indonesia" di dalamnya antara lain adegan-adegan impian, maupun lagu-lagu pop (Koes Plus) yang dipakai. Karena kematian ayahnya di desa gersang, Maulana (Frank Rorimpandey) disuruh ibunya mencari kakaknya, Makbul (Sandy Suwardi Hassan), di Jakarta. Karena tak jelas alamat Makbul, Maulana tetap mencari sambil berusaha hidup dengan menguasai sebuah pelataran parkir. Makbul sendiri, setelah berhasil membunuh sebuah gerombolan penyelundup, direkrut oleh organisasi penyelundup itu. Ia tak tahu siapa pemimpin tertinggi organisasi ini. Ia hanya berhubungan dengan Wongso (Ami Prijono) yang memberinya tugas. Kehidupannya membaik. Ia berjanji akan membawa pulang dan menikahi pacarnya, Lastri (Rina Hassim), seorang pelacur, bila telah mendapat uang sekoper. Suatu hari Maulana melihat Makbul lewat, maka dengan motor curian dikejarnya kakaknya. Tak ketemu, ia malah ditangkap polisi, namun kemudian diberi tahu tempat kakaknya dan dilepaskan dengan janji membawa kakaknya yang memang tengah dikuntit terus, untuk menggulung seluruh organisasi narkotik itu. Sejak awal sosok intel (Nico Pelamonia) ini memang muncul sekejap-sekejap di tempat penting dan baru muncul penuh di akhir film. Di tengah perjalanan dua kakak-beradik ini, muncul pula di Jakarta adik mereka, Mauli (Widyawati), yang setelah bekerja di rumah makan, akhirnya jadi pembantu di sebuah rumah mewah dan digagahi oleh tuan rumah, Iwan (Sjuman Jaya). Ini dikisahkannya setelah hampir saja jatuh ke tempat pelacuran, di mana Lastri dan Makbul tinggal. Saat itu pula Makbul tahu, bahwa uang kiriman ke ibunya tak pernah sampai. Maka berangkatlah Makbul menuntut balas. Wongso dihabisi. Dari tempat ini ia tahu jaringan organisasi itu sampai ke pucuk pimpinannya, Iwan. Setelah membunuh Iwan, uang sekoper berhasil diperoleh, meski sudah diperingatkan Maulana bahwa polisi pasti datang. Ia melarikan pacar dan adik-adiknya pulang, meski dalam keadaan luka parah dan meninggal akibat tembak-tembakan dengan polisi yang terus menguntitnya. Kisah berakhir saat Makbul memeluk ibunya sambil menenteng uang sekoper dan dikelilingi polisi.
 
 
 
Subjek
:
  1. Film - kriminal
 
 
 
Judul Lagu Tema
:
[Tidak Dicantumkan]
Sumber
:
Katalog Film Indonesia 1926 – 2007 / Oleh JB. Kristanto (Jakarta : Nalar, 2007) 
Cuplikan Film
:
 
 
Kembali ke Daftar >
 
 
 
Pemutakhiran

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jl. Salemba Raya 28A Kotak Pos 3624
Jakarta 10002 - Indonesia

Jam Layanan

Senin - Jumat : 09.00 - 15.00 (WIB)

Kontak Kami

(021) 929 209 79
(021) 392 7919; (021) 319 084 79 (fax)
info@perpusnas.go.id

Pernyataan Privasi | Ketentuan Penggunaan©2015 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia